MARAKNYA faham-faham baru di indonesia yang kebanyakan dimotori oleh anak-anak muda NU, membuktikan bahwa pelajaran Aswaja yang selama ini ditanamkan kurang berhasil, justru faham-faham yang sedang gencar saat ini adalah mengikuti pola pikir muktazilah. Ciri utamnya sangat mengunggulkan rasio. Kenapa bagitu?
Barikut tolak ukur Aswaja
- Pertma, Aswaja yang diikuti oleh mainstream NU itu adalah ma ana 'alaihi wa ashabi (apa-apa yang diajarkan olehku [Rasulullah SAW] dan para sahabatku). Jadi pengikut Aswaja itu harus konsekwen mengikuti al-qur'an sebagai petunjuk pertama.
- Kedua, sunnah Rasul shahihah
- Ketiga, ijma' atau ijtihad para sahabat Nabi. Dari sumber-sumber itulah Aswaja mendeklarasilan diri sebagai faham yang betul-betul secara kondisten dan konsekuen mengikuti ajaran dan doktrin Nabi Muhammad SAW. Karena ini dianggap paling mutawatir. Lalu dari sahabat kepada tabi'in, lalu kepada ulama shalihin. Ulama shalihin dalam konteks Indonesia dibawa oleh Wali Songo kepada kiai-kiai kita ke aliran dakwah. Dan itu tidak betubah karena bisa dipertahankan secara mutawatir. Oleh karena itu, faham ini dikatakan faham tengah, tidak ke kanan dan tidak ke kiri. Tidak berlebih-lebihan dalam mengunggul-unggulkan sahabat dan Ahlul-bait dan tidak berlebihan sperti muktazilah yang mengunggulkan rasio.
Inilah standart yang dapat mengukur apakah satu faham itu masih dalam koridor Aswaja atau tidak.
Semuga tulisan pendek ini dapat memberi manfaat Amin...
Title : Tolak Ukur Aswaja
Description : MARAKNYA faham-faham baru di indonesia yang kebanyakan dimotori oleh anak-anak muda NU, membuktikan bahwa pelajaran Aswaja yang selama i...